Tag Cloud Comulus Labels
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Category
- Aneh (3)
- Antivirus and Security (5)
- Artikel (8)
- Backlink (1)
- Burn CD/DVD (1)
- Compressed (1)
- Desain Grafis (2)
- Film (1)
- Game (4)
- Heboh (1)
- Humor (5)
- Internet (2)
- Kesehatan (3)
- Kesenian dan Budaya (1)
- Kuliner (1)
- Misteri (10)
- Office (3)
- Otomotif (4)
- Pariwisata (4)
- Patch and Kitserver (1)
- Politik (2)
- Sains dan Pengetahuan Umum (7)
- Selebriti (2)
- Software (8)
- Sport (3)
- Tekhnologi (47)
- Tips and Triks (5)
- Tokoh (3)
- Top 10 News (23)
- Tutorial Blogger (5)
- Unik (19)
- Utilities (11)
Artikel Paling Banyak Dibaca
-
Kota Batu yang terletak di dataran tinggi daerah Malang memang cocok dijadikan sebagai tempat wisata. Udara yang sejuk, segar dan bersih d...
-
Siapa sih yang tidak mengenal salah satu forum terbesar di indonesia, yaitu KASKUS The Largst Indonesia Community Pasti sobat-sobat udah ...
-
Perfect World - Quest Lvl 61-80 Level 61 Level Judul Quest NPC Awal Keterang...
-
Saat ini Indonesia berada di peringkat militer ke 14 Dunia, Kalau gak percaya ini dia screenshot buatan saya yang saya ambil dari www.global...
-
Kali ini saya akan share patch yang mungkin sudah banyak ditunggu para pecinta Pro Evolution Soccer 2011 di Indonesia, patch ini berfungsi...
Artikel Terbaru
Diberdayakan oleh Blogger.
Daftar isi
Blog Archive
Tentang saya
Pencarian di blog ini
Senin, 09 Mei 2011
Pesawat Buatan Indonesia N-219 Baru Akan Dioperasikan 2013
Saat ini, penerbangan perintis di beberapa wilayah Nusantara seperti Papua masih menggunakan pesawat-pesawat produksi lama, seperti Twin Otter. Beberapa unit yang ada telah tidak layak pakai sehingga diperlukan pesawat yang lebih modern.
Karenanya, sejak tahun 2006, PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219 berkapasitas 19 orang untuk menggantikan peran pesawat perintis yang ada sekarang. Saat ini, uji aerodinamika pesawat tersebut telah dituntaskan.
N-219 Generasi terbaru pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia
“Pengembangan pesawat jenis ini biasanya memakan waktu 3 tahun. Namun, kita mungkin akan selesaikan 2-2,5 tahun,” kata Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PT Dirgantara Indonesia, Selasa (28/12/2010) di Jakarta. Jadi, tahun 2013, pesawat mungkin sudah bisa diluncurkan.
Agar tidak mengalami kegagalan seperti pesawat CN 250, pihak PTDI akan memproduksi pesawat berdasarkan order. “Kami akan buat 25 unit dulu nantinya. Kami akan mengupayakan seluruhnya terjual dahulu,” kata Andi. Pembuatan sejumlah unit memerlukan dana sekitar Rp 1 triliun. Jumlah ini menurut Andi cukup minim untuk membuat pesawat. Ia menargetkan, sejumlah pesawat akan dibeli oleh pemerintah daerah.
Andi juga mengatakan, spesifikasi pesawat N219 dirancang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Pesawat ini mampu mendarat di landasan yang pendek sehingga bisa diaplikasikan di wilayah terpencil dengan lahan terbatas. “Pesawat ini juga dirancang bisa membawa bahan bakar tambahan. Kita menyadari bahwa tidak setiap daerah memiliki tempat pengisian bahan bakar,” demikian Andi mengungkapkan kelebihan pesawat N219.
Sementara itu, Budi Santoso selaku Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia mengatakan bahwa pengembangan pesawat ini didasarkan pada karakteristik geografis Indonesia. “Kondisi geografis kita berbeda dengan negara lain. Kita harus punya solusi sendiri,” katanya. Bagi Budi, pengembangan pesawat kecil yang mampu menjangkau wilayah terpencil sangat pas. “Banyak wilayah Indonesia yang tak mudah dijangkau dengan transportasi darat. Pesawat perintis bisa menjadi solusi,” paparnya.
Pesawat N219 memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke daerah-daerah seperti Sumatera dan Papua. Pesawat ini juga ditargetkan bisa dipasarkan ke negara lain yang masih membutuhkan, misalnya negara-negara di Afrika.
Diposting oleh www.nayomizu_se7en.co.cc di 21.06
Label: Tekhnologi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Donasi
Translate
Pengunjung Dunia
Total Pengunjung
Statistik Blog Ini
Advertisement
Friend's Banner
0 komentar:
Posting Komentar